Recent Blog post

Archive for Agustus 2023

 

Begini 4 Cara Cegah Gangguan Pencernaan

 - Gangguan pencernaan merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi. Pemicunya beragam, mulai dari kebiasaan makan yang buruk seperti tidak cukup mengunyah makanan, makanan saat larut malam, hingga makan sebelum melakukan aktivitas berat. Lantas, adakah cara yang dapat dilakukan agar pencernaan sehat dan terhindar dari berbagai gangguan?

Saat makan, tubuh melepaskan sekitar 22 jenis enzim pencernaan dari kelenjar saliva, lambung, dan usus kecil. Setiap enzim yang bekerja pada suatu jenis makanan, seperti misalnya protease yang memecah protein, amilase yang membantu mencerna karbohidrat, dan lipase yang memecah lemak.

Baca juga: 4 Gangguan Pencernaan Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Dengan memecah jenis-jenis makanan tersebut, enzim-enzim pencernaan membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi yang dibutuhkan. Pada pria, penuaan dapat menjadi salah satu pemicu gangguan pencernaan. Seiring dengan bertambahnya usia, tubuh mulai menghasilkan enzim pencernaan lebih rendah, sehingga tidak cukup untuk mencerna makanan.

Cegah Gangguan Pencernaan dengan Cara Ini

Agar terhindar dari berbagai gangguan pencernaan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:

1. Perbanyak Konsumsi Makanan Berserat

Makanan berserat merupakan salah satu jenis makanan yang sangat baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan pencernaan. Dengan menerapkan pola makan tinggi serat, sebenarnya tidak hanya pencernaan yang akan menjadi sehat. Beberapa risiko penyakit pun dapat dicegah, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, wasir, dan kanker kolorektal.

Hindari makanan yang dapat menyebabkan kembung atau gas, termasuk brokoli, kacang panggang, kubis, kembang kol, dan minuman berkarbonasi. Selain itu, sebaiknya juga minum banyak air, karena dapat melumasi makanan di saluran pencernaan, membantu melarutkan mineral, vitamin, dan nutrisi sehingga lebih mudah diserap, dan supaya tinja lebih lunak untuk mencegah sembelit.

Baca juga: 4 Tanda Masalah Pencernaan yang Diabaikan

2. Kunyah Makanan dengan Baik

Mengunyah merupakan salah satu bagian yang paling penting dari pencernaan, tetapi mungkin justru yang paling terlupakan. Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, tetapi juga merupakan tanda dari kelenjar ludah, lambung, dan usus kecil untuk mulai melepaskan enzim pencernaan.

3. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Antasida

Ketika gejala maag atau naiknya asam lambung muncul, mengonsumsi antasida mungkin merupakan salah satu langkah yang akan segera diambil. Antasida adalah jenis obat yang digunakan untuk menetralkan kadar asam di lambung.

Pada dosis tertentu, obat ini mungkin dapat mengatasi gejala gangguan pencernaan yang dialami. Namun lain ceritanya jika obat ini digunakan terlalu sering. Jika terlalu sering digunakan, antasida dapat menyebabkan perut kehilangan fungsi dan rentan terhadap infeksi bakteri.

Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Pencernaan Bayi

4. Rutin Berolahraga dan Hindari Stres

Selain membantu mempertahankan gaya hidup sehat, olahraga juga dapat menyehatkan pencernaan, lho. Aktivitas fisik benar-benar dapat membantu mengurangi masalah pencernaan. Sementara stres di sisi lain dapat memiliki efek negatif pada pencernaan. Jadi, sebisa mungkin, rutinlah berolahraga dan hindari stres.



SUMBER:https://www.halodoc.com/artikel/begini-4-cara-cegah-gangguan-pencernaan

UPAYA MENJAGA SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Senin, 07 Agustus 2023
0

 

Macam-macam Gangguan Pencernaan

 

Sistem pencernaan manusia berperan penting dalam memecah makanan menjadi nutrisi yang diserap tubuh untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan perbaikan sel. Selain itu, sistem pencernaan juga berfungsi memilah dan membuang sisa makanan yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.

 

Gangguan pencernaan adalah gangguan pada saluran pencernaan atau disebut juga saluran gastrointestinal. Saluran tersebut termasuk kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, kantong empedu, dan pankreas. Beberapa jenis gangguan pencernaan dapat berlangsung singkat dan sembuh dengan perawatan rumahan, sementara kondisi lainnya dapat berlangsung lama dan mungkin membutuhkan bantuan dokter untuk mengatasinya. Adapun macam-macam gangguan pencernaan yang umum terjadi adalah sebagai berikut:

 

1. GERD

 

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

 

GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 

  • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
  • Meninggikan kepala saat tidur
  • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

 

2. Tukak Lambung

 

Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

 

Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.

 

3. Batu Empedu

 

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

 

  • Nyeri kolik
  • Radang kantung dan saluran empedu
  • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

 

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

 

  • Gemuk
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Perempuan
  • Usia subur
  • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
  • Sering buang angin

 

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.

 

4. IBS

 

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

 

Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

 

  • Menghindari makanan yang memicu gejala
  • Mengurangi stres
  • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
  • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

 

5. IBD

 

Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

 

Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

 

  • Mengurangi peradangan
  • Memblokir respons kekebalan
  • Mengobati atau mencegah infeksi
  • Mengobati diare parah
  • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.

 

6. Diare

 

Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

 

Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

 

7. Konstipasi atau Sembelit

 

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

 

  • Mengejan saat buang air besar
  • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
  • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

 

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.

 

8. Wasir atau Hemoroid

 

Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

 

Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

 

Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.

 

9. Penyakit Divertikular

 

Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

 

Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.

 

Apabila Anda mengalami salah satu gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dokter Siloam Hospital terdekat untuk memperoleh diagnosis dan penanganan medis secara tepat




GANGUAN PADA SISTEM PENCERNAAN MANNUSIA


Rangkuman Materi IPA Kelas 8 SMP/MTs Kurikulum 13 Bab 4 tentang Sistem Pencernaan Manusia




https://www.medianekita.com/edukasi/pr-2245259023/rangkuman-materi-ipa-kelas-8-smpmts-kurikulum-13-bab-4-tentang-sistem-pencernaan-manusia?page=2

 Organ Pencernaan Utama

Sistem pencernaan manusia dibagi menjadi dua yaitu organ pencernaan utama dan organ tambahan. Saluran pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektrum dan anus.

1. Mulut

Didalam mulut terdapat gigi, ludah, lidah, dan air liur. Air liur mengandung mukosa atau lendir yang berfungsi sebagai anti bakteri dan enzim Ptialin. Enzim ptialin berfungsi memecah molekul amilum menjadi maltosa.

Di dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara kimiawi dan mekanis. Proses mekanis adalah proses pengunyahan makanan hingga menjadi halus. Proses kimiawi adalah proses penghancuran makanan melalui proses kimia.

2

Setelah makanan hancur dan menjadi bentuk bolus, maka akan masuk kedalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut hingga permukaan kerongkongan (esofagus).

Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi menutup saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk kedalam sistem pernapasan.

Didalam kerongkongan terjadi gerakan yang disebut gerakan peristaltik. Gerakan peristaltik adalah gerakan mendorong makanan masuk ke dalam lambung.

3. Lambung

Didalam lambung terdapat enzim yang dibutuhkan dalam melarutkan makanan, yakni: enzim pepsin dan enzim renin. Enzim pepsin memecah protein menjadi pepton. Enzim renin mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu.

4. Usus Halus

Usus halus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu usus duabelas jari (duodenum), usus tengah (jejunum), usus penyerapan (ileum).

5. Usus Besar

Usus besar memiliki panjang sekitar satu meter dan terdiri atas kolon asendens, kolon transversum, kolon desendens, dan anus. Didalam usus besar banyak bakteri Escherichia coli yang sangat membantu proses pembusukkan sisa-sisa makanan dalam tubuh

1. Hati

Hati berada di sebelah kanan dibawah diafragma. Hati berperan dalam proses detoksifikasi. Hati berfungsi dalam penetralan racun dan hati juga memecahkan glikogen menjadi glukosa

2. Kantung Empedu

Kantung empedu berfungsi untuk memecah lemak agar dapat diserap oleh tubuh.

Pankreas adalah penghasil hormon insulin. Hormon insulin berfungsi untuk mengatur perubahan glukosa dalam darah menjadi glikogen disimpan dalam hati. Apabila terjadi gangguan pada pankreas akan menyebabkan penyakit diabetes.***





SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

 

Zat Makanan Sebagai Sumber Energi  – Apakah Grameds menyadari bahwa di dalam makanan apapun yang kita konsumsi itu memiliki beragam kandungan zat yang mana dapat berfungsi sebagai sumber energi? Yap, itulah mengapa kegiatan makan terutama makan makanan yang bergizi adalah penting sebab menjadikan tubuh memiliki sumber energi yang cukup untuk beraktivitas sehari-hari. Coba Grameds bayangkan apabila tidak makan seharian, akan terasa lemas bukan?

Nah, ketika mengonsumsi sebuah makanan sangat dianjurkan pada makanan yang mengandung beragam zat penting, mulai dari karbohidrat, protein, mineral, vitamin, dan lain sebagainya, supaya tubuh dapat selalu sehat. Namun, asupan zat makanan tersebut harus memiliki kontrol yang baik, apabila berlebihan maka tentu saja akan menjadikan tubuh justru tidak sehat. Ingat, segala yang berlebihan itu memang tidak baik bukan?

Lalu, apa saja ya zat makanan yang dapat berfungsi sebagai sumber energi supaya tubuh kita selalu kuat untuk beraktivitas sehari-hari? Bagaimana pula batasan yang tepat untuk asupan zat-zat makanan tersebut? Nah, supaya Grameds memiliki pengetahuan akan makanan bergizi yang berfungsi sebagai
 

SUMBER:

https://www.gramedia.com/literasi/zat-makanan-sebagai-sumber-energi/




MAKANAN SEBAGAI SUMBER ENERGI MANUSIA

- Copyright © Daffan azril - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -